Makalah Pendidikan Sebagai Sistem
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah
dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat dengan kehidupan sehari-hari,
dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat dengan
kehidupan itu sendiri. Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu keharusan
dan kebutuhan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangs. Pendidikan telah
dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang
amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan makin banyak
memerlukan berbagai keahlian profesional dalam manajemennya serta memerlukan
berbagai kehlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.
Dalam makalah ini akan membahas atentang Pendidikan sebagi sebuah Sistem.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari
pendidikan dan sistem ?
2. Apa maksud dari
pendidikan sebagai sistem terbuka ?
3. Komponen-komponen apa
sajakah yang saling berinteraksi dalam upaya pendidikan sebagai sistem ?
4. Apa tujuan dari sistem
pendidikan ?
5. Tantangan apa yang
dihadapi sistem pendidikan saat ini ?
BAB I I : PEMBAHASAN
PENDIDIKAN SEBAGI SEBUAH SISTEM
A. Pengertian Pendidikan dan Sistem
Pendidikan atau pedagogi memiliki beberapa pengertian.
Pendidikan (pedagogi) secara etimologis adalah bersala dari bahasa Yunani,
terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing.[1] Jadi
sederhananya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan secara
Definitif pendidikan (pedagogie) adalah suatu kegiatan bimbingan yang
dilakukan secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa
kepada orang yang belum dewasa (baca : anak) sehingga timbul hubungan antara
keduanya yang bertujuan untuk mendewasakannya.[2]
Sedangkan sistem secara etimologis berasal dari bahasa yunani “systema”
yang berartisehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri
atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai
sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara
acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh
manusia merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll yang komponen
mempunyai fungsi masing-masing yang satu dengan yang lain satu
sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pakar sosiologi, Bachtiar (1988) mengemukakan bahwa sistem
adalah sejumlah satuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu kesatuan yang biasanya berusaha mencapai tujuan
tertentu. Pada bagian yang sama Bachtiar menambahkan bahwa sistem adalah
seperangkat ide atau gagasan, asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai
suatu tatanan yang teratur.[3]
Pada dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jensis, yaitu sistem
tertutup dan siste terbuka.[4] Sistem tertutup di dalam proses kerjanya
tidak dipengaruhi lingkungan luar, sedangkan sistem terbuka di daklam proses
kegiatannya memperoleh masukan dari luar lingkungannya. Pada sistem terbuka
tejadi sistem yang dinamis, yaitu sistem dipengaruhioleh sistem yang berada di
luarnya.
Suatu sistem didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut :
1. Adanaya suatu kesatuan organis
2. Adanya komponen-komponen yang
membentuk kesatuan organis
3. Adanya hubungan keterkaitan
antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
4. Adanya gerak atau dinamika
5. Adanya tujuan yang ingin
dicapai.[5]
Sistem merupakan suatu hal yang aktif, bergerak, menuju ke arah
tertentu. Maka perlu disadari bahwa sistem itu terdapat suatu konsep dasar dan
cita-cita. Sebaai suatu gerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, secara
terus-menerus suatu sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis
kontekstual dan untuk itu suatu sistem pendidkan haruslah terbuka terhadap
tuntutan kualitas( tingkat baik buruknya sesuatu ).
Upaya pendidikan merupakan aktifitas yang kompleks, yang melibatkan
sejumlah komponen pendidikan yang saling berinterkasi satu sama lain. Apabila
upaya pendidikan hendak dilakukan secara terencanadan teratur, maka berbagai
komponen dan saling hubungannya perlu dikenali, dikaji, dan dikembangkan
sehingga mekanisme kerja komponen-komponen itu secara menyeluruh dan terpadu
akan dapat membuahkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, pengkajian tentang
upaya pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai arti yang penting.
B. Pendidikan Sebagai Sistem yang Terbuka
Pendidikan adalah sebagai suatu sistem yang terbuka. Sistem terbuka
mempunyai prosedur kerja yang mengubah atau memproses masukan yang diperoleh
dari lingkungannya atau dari sistem lain menjadi keluaran, yang selanjutnya
dijadika masukan oleh sistem yang lain. Prose transformasi ini merupakan suatu
prosesyang bersifat ritmik. Secara singkat prosedur kerja sistem adalah
Masukan -Transformasi (proses)-Keluaran
Di dalam suatu sistem tertutu, sistem bergerak menuju kesuatu sistem
yang bersifatentrophy.[1] Sebaliknya,
di dalam sistem terbuka terjadi kecendrungan dan gerakan yang mengarah pada
diferensiasi yang makin lama makin luas.
Sebagai suatu sistem terbuka, sistem pendidikan memiliki hubungan
internal dan eksternal. Hubungan inernal dalam dalam sistem pendidikan ditandai
dengan adanya hubungan yang berisi suksesif antara satu jenjang pendidikan
dengan jenjang lainnya. Sedangkan hubungan eksternal ditandai dengan adanya
interaksi, interelasi, dan interdependensi antara sistem pendidikan dengan
sistem yang berada di luar sistem pendidikan.
Seiring dengan semakin tumbuh dan berkembangnya berbagai kompleksitas
kehidupan masyarakat sebagi dampak dari berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sedangkan sumber daya pendidikan terbatas maka
diperlukan keterbukaan sistem pendidikan disertai dengan perencanaan yang baik.
Hal ini menegaskan bahwa perencanaan sistem pendidikan sebagai salah satu
fungsi yang strategis dalam manajemen sistem pendidikan.
C. Komponen Sentral dalam Upaya Pendidikan

Tujuan
Pendid
___________ Interaksi Pendidikan_____
Peserta
Didik Pendidik
Dilihat lebih lanjut, di
dalam interaksi komponen peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan. Di
samping itu di luar ketiga komponen itu masih ada komponen-komponen lain yang
berperan tertentu dalam upaya pendidikan.
Dalam interaksi
pendidikan (interaksi antar komponen pendidikan), dapat mencangkup disamping
apa yang dilakukan oleh pendidik dan apa yang dilakukan oleh peserta didik,
juga isi dalam interaksi (isi pendidikan), alat-alat yang dipakai dala
interaksi (alat pendidikan). Yang disebut terakhir ini, yaitu lingkungan
pendidikan, mencangkup lingkungan fisik, sosial dan budaya.
A. Tujuan
Perencanaan Sistem Pendidikan
Suatu sistem selau
berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan
nasional kita bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mendiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan
pendidikan, perlulah disusun dan difungsionalkan suatu sistem, penyelenggaraan
pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu dikenali, dipahami
dan dikembangkan secara seksama, sehingga benar-benar dapat berfungsi dengan
tepat. Disinilah letak pentingnya pendekatan sistem dalam penyelenggaran
pendidikan. Dengan pendekatan sistem sapat dikenali kelemahan masing-masing
komponen. Dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan
itu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Atas dasar uraian
diatas, nampak bahwa peninjaun berdasarkan pendekatan sistem dapat menghasilkan
kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus.
Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
optimal.
B. Tantangan
Sistem Pendidikan
Dalam dekade akhir-akhir
ini semakin terasa dan nampak perubahan-perubahan sosio budaya yang demikian
akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang spektakuler. Setiap bangsa atau
masyarakat yang ingin mempertahankan serta mengembangkan eksistensinya
hendaknya senantiasa berupaya untuk menjadikan sistem pendidikan yang
dimilikinya lebih dinamis atau lebih responsif terhadap perubahan-perubahan
serta kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung. Hal ini berarti, kita
sedang berada dala zaman yang perubahannya terjadi secara cepat. Sistem
pendidikan kita dituntut memiliki tiga kemampuan, yaitu :
1. Kemampuan
mengetahui pola-pola perubahan
2. Keemampuan
untuk menyususn gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh
kecendrungan-kecendrungan yang sedang berjalan tadi
3. Kemampuan
untuk menyusun program-program penyesuain diri yang akan ditempuhnya dalam
jangka waktu tertentu, misalnya jangka waktu lima tahun.[1]
Kegagalan untuk mengembangkan ketiga jenis kemampuan di atas
akan mengakibatkan terperangkapnya suatu sistem pendidikan dalam
rutinosme,suatu sistem menjadi beku. Ini akan menimbulkan dampak yang merugikan
bagi diri bangsa itu sendiri, terutama generasi mudanya sebagai penerus
perjuangan dan kemajuan bangsa.
Untuk menunjang pencapaian kemampuan-kemampuan sistem
pendidikan di atas, daerah cakupan penelitian hendaknya diperluas tidak hanya
mengurus masalah-masalah belajar mengajar saja, melainkan juga membahas
masalah-masalah pendidikan dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan
ekonomi,sosial,kultural,dan teknologi, baik yang bersifat nasional regional,
maupun global. Penelitian pendidikan juga tidak hanya terpaku pada
masalah-masalah pendidikan masa kini, tetapi juga mampu menelusuriakar-akar
historis dari persoalan-persoaln masa kini, dan mampu pula melakukan penjajagan
mengenai situasi-situasi dan problematika di masa depan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan
dari komponen yang saling berinteraksi atau inerdepndensi dalam mencapai
tujuan. Sistem pendidikan akan selalu bersifat dinamis kontekstusal dan terbuka
tehadap tuntutan kualitas dan relevansi. Oleh karena itu pengkajian upaya
pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai makan yang penting.
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar
komponen pendidikan, artinya saling berhubunga secara fungsional dalam kestauan
yang terpadu. Tiga komponen tersebut adalah pendidik,peserta didik, dan tujuan
pendidikan.
Dengan adanya kemajuan zaman yang pesat hendaknya berupaya
menjadikan sistem pendidikan yang dinamis dan responsif terhadap
prubahan-perubahn dan kecendrungan-kecendrungan yang sedang berlangsung.
B. Saran
Pendidikan sebagai suatu sistem yang terbuka hendaknya harus
melalui pernecanaan-perncanaan yang tepat dalam menghadapai tuntutan zaman.
Selain itu sistem pendidikan juga harus lebih dinamis dan responsif.
Daftar Pustaka
http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm
Ahmadi,Abu.1991.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
Hadisusanto,Dkk. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta
: UNY press
Soenarya,Endang. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan (
Berdasarkan Pendekatan Sistem ).
Yoyakarta:
Adicita
[1] Ibid, Ok. Cip. Hal 38
[1] Istilah yang
dipinjam dari kajian ilmu termodinamika, yang menggambarkan suatu keadaan yang
tidak teratur dala suatu sistem, Lih Teori Perencanaan
Pendidikan (berdasarkan pendekatan sistem), Dr. Endang Soenarya, Hal 15
[2] Lih, Drs. Dirto
Hadisusanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, Hal. 29
Makalah Pendidikan Sebagai Sistem
Reviewed by Agungwee777
on
01:59
Rating:

No comments: